Menyisir Pantai dan Makam Loang Baloq
Assalamualaikum sobat Wisatalombok, sudah banyak dibahas terkait pantai-pantai yang mempesona di Lombok. Demikian juga kita sering membaca berbagai artikel terkait beberapa makam yang dijadikan sebagai spot wisata religi bagi sebagian masyarakatnya. Nah kali ini ada tempat wisata yang bisa mengakomodasi dua hal diatas. Wisata pantai sekaligus wisata religi nih, kurang lebih mengajak kepada kita tafakkur alam sekaligus mengingatkan kita bahwasanya kehidupan ini adalah sementara sehingga kita harus maskimalkan dengan hal-hal yang membawa kebaikan.
Tempat wisatanya adalah Loang Baloq yang berada di Jl. Lingkar Selatan, Tj. Karang, Kec. Mataram, Kota Mataram, BTB. Jika kita melihat di peta lokasi wisata pantai ini berada di area yang sama dengan lokasi makam. Tepatnya pantai Loang Baloq berda tepat di seberang jalan gapura makam Loang Baloq.
Peta posisi makam dan pantai Loang Baloq (sumber: google map) |
Wisata Religi Makam Loang Baloq
Menurut cerita masyarakat dulunya Makam Loang baloq merupakan tempat pemakaman beberapa penyebar dakwah islam di pulau Lombok. Secara nama beberapa info dari masyarakat memiliki arti lubang buaya. Adapun sejarahnya adalah pada tahun 1800-an ada pejabat kerajaan pada masa itu yang selalu terjatuh ketika menunggang kudanya diarea makam ini. Ia merasakan hal yang dialaminya tidaklah biasa dikarenakan kejadiannya terus berulang.
Sehingga sang pejabat penasaran dan memerintahkan untuk menanam pohon pisang agar tidak terjatuh ditempat yang sama. Namun terus saja mereka terperosok sehingga pejabat tersebut meminta untuk memindahkan pohon pisang sebelumnya menuju satu lubang yang ternyata didapati disana ada buaya. Dari lubang tadi banyak buaya berukuran besar keluar masuk. Inilah asal muasal kawasan ini dinamakan Loang Balok atau jika diterjemahkan menjadi lubang buaya.
Adapun alasan tempat ini dijadikan sebagi wisata religi oleh para peziarah adalah karena di area tersebut ada tiga buah makam yang letaknya berdekatan. Makam pertama adalah makam Syeikh Gaos Abdurrazaq yang dianggap sebagai waliyuLlah oleh masyarakat Lombok dikarenakan karomah yang dimiliki. ia merupakan da'i yang berasal dari Timur Tengah yang datang untuk menyebarkan agama islam di Pulau Lombok. Masyarakat lebih mengenal beliau dengan nama Sayyid Tohri dengan keistimewaan doa-doa beliau terkabbul atau mustajab, beliau juga menjadi sosok yang sangat dihormati oleh masyarakat Lombok.
Makam Syeikh Gaos Abdurrazaq (sumber: Mandalika Channel) |
Makam yang kedua adalah makam dari Datuk Laut yang menjadi pengawal setia dari Sayyid Tohri. Sebutan Datuk Laut karena beliau sering dilihat oleh masyarakat sering berjalan di atas permukaan laut. Beliau dikenal sebagai tokoh masyarakat dan tokoh agama. Namun secara detail tidak pernah diketahui dari mana asal usulnya.
Makam Datuk Laut di sebelah kiri beringin (sumber: Mandalika Channel) |
Makam Anak Iwoq atau anak yatim (sumber: foto aziz syafroni) |
Kedatangan para peziarah memiliki beberapa tujuan diantaranya sekedar tabarruk, berdoa kepada Allah dengan segala niat dan harapan di tempat dimana diyakini ada keberkahan disana sehingga doanya dianggap lebih mustajab, hingga tujuan yang lain yang terkadang cenderung ke arah kesyirikan. Menurut penjaga makam sebelum memasuki area makam peziarah diminta untuk berwudhu terlebih dahulu kemudian menglilingi ketiga makam yang ada sembari melantunkan doa dan dzikir.
Dzikir bisa dilakukan sendiri atau bersama-sama yang dipandu oleh penjaga makam. Kemudian mengambil air dengan botol atau ceret yang digunakan untuk membasahi makam yang kemudian air sisanya bisa digunakan untuk mencuci muka atau diminum sebagai air obat. Selain itu yang menjadi catatan bagi para peziarah adalah pakaian yang dikenakan haruslah sopan dan kusus bagi wanita yang haid tidak dianjurkan untuk masuk ke area makam.
Wisata Pantai dan Budaya
Di pantai Loang Baloq para pengunjung selain menjadi spot untuk berenang, sering pula diadakan acara yang bernuansa kegiatan masyarakat maupun upacara adat yang membudaya ditengah masyarakat. Salah satu diantaranya adalah perayaan Lebaran Topat yang rutin diadakan setiap tanggal 8 Syawal tahun Hijriah. Perayaan tersebut ditujukan untuk memperingati usainya puasa Syawal yang dilaksanakan oleh umat Islam, yaitu puasa 7 hari setelah puasa satu bulan penuh selama bulan Ramadan guna meningkatkan pahala.
Wali Kota Mataram, Ahyar Abduh memotong salah satu ketupat dalam susunan Topat Agung sebagai penanda dimulainya perayaan Lebaran Topat 2019 di Pantai Loang Baloq (Inside Lombok/Bayu Pratama) |
Festival Layangan di Pantai Loang Baloq (sumber: youtube Fatir Zayan) |
Belum ada Komentar untuk "Menyisir Pantai dan Makam Loang Baloq"
Posting Komentar